BAB I
(PENGANTAR)
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat allah yang maha kuasa yang telah memberikan kami kelimpahan
rahmat terutama nikmat sehat,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini
dalam waktu yang telah di tentukan ,atas kesadaran kelompok kami tau makalah
kami masih jauh dari kesempurnaan ,oleh karna itu kami masih membutuhkan
bimbingan dari bapak pengajar dan semoga
makalah kami bisa bermanfaat.
Cabang-Cabang
ulumul hadist
Diantara cabang-cabang beesar
yang tumbuh dari ilmu hadist Riwayah dan
Dirayah ialah:
1.
Ilmu Rijalil Hadist
2.
Ilmu Jahri wat Ta’di
3.
Ilmu Fanil Mubhamat
4.
Ilmu llalil Hadist
5.
Ilmu Gharibiel Hadist
6.
Ilmu Nasikh wal Mansukh
7.
Ilmu Talfiqil Hadist
8.
Ilmu Tahsif wat Tahrif
9.
Ilmu Asbabi Wurudil Hadist
10.
Ilmu Musthalah Ahli Hadist
v
Ta’rif
dan sejarah ilmu Rijalil Hadist
Ilmu yang membahasakan para
perawi hadist,baik dari sahabat dari tabi’in.maupun perangkatan-perangkatan
sesudahnya.Dengan ilmu ini dapatlah kita mengetahui keadaan para perawi yang
menerima hadist dari Rasulullah dan keadaan para perawi yang menerima hadist
dari sahabat dan seterusnya.Didalam ilmu yang di terangkan “tarikh ringkas”
dari riwayat hidup para perawi,madzhab yang di pegangi oleh para perawi dan
keadaan-keadaan para perawi itu menerima hadist.
Kitab-kitab yang disusun dalam ilmu ini banyak
ragamnya ada yang hanya menerangkan riwayat-riwayat ringkas dan para sahabat
saja.ada yang menerangakan riwayat umum para perawi –perawi ,ada yang
menerangakan perawi-perawi yang di percayai saja ,ada yang menerangkan
riwayat-riwayat para perawi yang lemah –lemah atau para mudallis.dan ada yang
menerangakan sebab-sebab dicacat dan sebab-sebab
di pandang adil dengan menyebut kata-kata
yang dipakai untuk itu serta martabat-martabat perkataan.dan ada yang
menerangkan nama-nama yang serupa tulisan dan sebutan,tetapi berlainan
keturunan dalam sebutan, sedang dalam tulisan serupa.seumpama Muhammad ibn ‘Aqli dan Muhammad ibn ‘uqail.ini dinamai Musytabah.
Kitab-kitab yang meriwayatkan
keadaan para perawi dari golongan sahabat.Pada permulaan abad yang ketujuh
hijrah berusahalah ‘izzud bin ibnu atsir(630
H)Mengumpulkan kitab-kita yang telah disusun sebelum masanya dalam sebuah kitab
besar yang dinamai:Udsul Ghabah.ibnul
atsir ini adalah saudara dari Majduddin ibnul atsir pengarang An Nihayah fi Gharibil Hadit.kitab
izzddun di perbaiki oleh Az Dzahaby (747 H)Dalam kitab At Tajrid.
Sesudah itu di dalam abad yang
kesembilan hijrah ,bangunlah Al Hafidh
Ibnu Hajar Al Asqlany menyusun kitabnya yang terkenal dengan nama Al Ishabah. Dalam kitab ini dikumpulkan Al istiab dengan Udsul Ghabah dan ditambah dengan yang tidak terdapat dalam
kitab-kitab tersebut.
1.
[2]Al Bukhary dan Muslim telah
menulis juga kitab buat menerangkan nama-nama shahaby yang hanya meriwayatkan
suatu hadist saja yang dinamai:Wudhdan
Kemudian ,dalam bab ini menulis juga Yahya ibn Abdil Wahhab ibn
Mandah Al Asbahany,(5 me11 H)sebuah kitab yang menerangka nama- nama sahabat
yang hidup 120 tahun.
v
Ta’rif
dan sejarah ilmu Jahri wat Ta’dil
Ilmu jahri wat Ta’dil,pada hakikatnya merupakan suatu
bagian dari Ilmu Rijalil hadist.akan tetapi,oleh karna bagian ini di pandang
bagian yang terpenting.di pandang dia sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Pengertiannya adalah ilmu yang
menerangkan tentang hal cataatan-catatan yang di hadapkan kepada para perawi
dan tentang penta’dilannya(memandang adil para perawi)dengan memakai kata-kata
yang khusus dan tentang martabat-martabat kata-kata itu.mencacat para
perawi(yakni:menerangkan keadaan yang tidak baik,agar orang tidak terpedaya
dengan riwayat-riwayatnya)
Menurut
keterangan ibnu ady(365 H)dalam
muqaddimah kitabnya Al Kamil ,para
ahli telah memperkatakan keadaan-keadaan para perawi sejak dari zaman
sahabat.Diantra para sahabat yang memperkatakan keadaan perawi-perawi hadist
ialah: Ibnu Abbas(68H),Ubadah ibn Shamit(34H)
dan Annas ibn Malik(93H).sedangkan di antara tab’in adalah:Asy Sya’by(103H )Ibnu Sirin(110H) Sa’id
Ibnu Musaiyab(94H). Dalam masa
mereka itu,masih sedikit orang yang di cacati.
Mulai abad yang kedua barulah banyak
orang-orang yang lemah.kelemahan itu adakala karena meng-irsalkan
hadist,adakala karena me-rafa’kan hadist yang sebenarnya mauquf,dan adakala
karena bebrapa kesalahan yang tidak di sengaja .sesudah selesai masa
tabi’in,yaitu kira-kira tahun150H,Bergeraklah para ahli memperkatakan
keadaan-keadaan perawi:menta’dil dan mentajrihkan mereka.
Maka diantara ulama besar yang
memberikan perhatian kepada urusan ini adalah:Yahya Ibn Said Al Qaththan(189H)dan Abdurrahman Ibn Mahdy(198H) .sesudah
itu ,Yazid ibn Harun(189H) Abu Daud Ath
Thayalisy(204H),Abdur Razaq Ibn Human(211H).sesudah itu barulah para ahli
menyusun kitab-kitab jarah dan ta’dil.didalamnya diterangkan keadaan para
perawi yang boleh di terima riwayatnya dan yang di tolak.
Diantara pemuka-pemuka jarah dan
ta’dil ialah:Yahya ibn Ma’in(233H) Dan masuk kedalam perangkatannya,Ahmad Ibn
Hanbal(241H) Muhammad ibn Sa’ad(230 H),Ali ibnul Madiny(234H),Abu Bakar ibn Abi
Syaibah(235H)ishak ibn Rahawaih(237H)
v
Kitab-kitab
jarah dan Ta’di;
§
Kitab-kitab
yang di susun mengenai Jarah dan Ta’dil,ada beberapa macam . ada yang menerangkan
orang-orang yang di percayai saja,ada yang menerangkan orang-orang yang lemah
sajaatau, orang yang mentadliskan hadist.Dan ada pula yang melengkapi semuanya Di
2.
samping itu ada yang menerangkan
perawi-perawi suatu kitab saja. Atau bebeapa kitab dan ada melengkapi segala
kitab.
A. Kitab-Kitab yang melengkapi
orang-orang kepercayaan dan orang-orang yang lemah.
Diantara kitab yang melengkapi
semua itu,ialah: Kitab Thabaqat Muhammad
ibn Saad Az Zuhry Al Bashary(230 H).Kitab ini sangat besar. Di dalamnya
terdapat nama-nama sahabat.nama-nama tabi’in
dan orang-orang yang sesudahnya.kemudian,berusaha pula beberapa ulama
besar lain.Diantaranya ,Ali Ibnul Madiny(234H), Al Bukhary ,Muslim Al
Harawy(301H) dan Ibnu Abi Hatim (327H)
Dan
yang sangat berguna bagi ahli hadist dan fiqih,ialah:At Takmil susunan Al Imam
Ibnu Katsir.
B. Kitab-kitab yang menerangkan
orang-orang yang dapat dipercayai saja.
Diantara kitab-kitab yang menerangkan
orang-orang yang dapat di percayai saja,ialah :Kitab Ats Tsiqat .karangan Al
‘Ajaly (261H) Dan kitab Ats Tsiqat karangan Abu Hatim ibn Hibban Al Butsy.Masuk
dalam bagian ini ,Kitab-kitab yang menerangkan tingkat-tingkat penghafal
hadist.banyak pula para ulama yang menyusun kitab ini.Diantaranya Adz Dzahaby
,Ibnu Hajar Al Asqalany dan As Sayuthy.
C. Kitab-kitab yang menerangkan
orang-orang yang lemah-lemah saja
Diantara Kitab-kitab yang
menerangkan orang-orang yang lemah-lemah saja,ialah:Kitab Adil Dlu’afa karangan
Al Bukhary dan kitab Adl Dlu’afa karangan
ibul jauzy(597 H)
D. Kitab-kitab yang menerangkan
orang-orang yang mentadliskan hadist
Diantara kitab-kitab tersebut
adalah :Kitab At Tabyin.susunan Ibrahim Ibn Muhammad Al Halaby (841H).Yang
mula-mula menyusun kitab dalam bab ini ialah Al imam Husain Ibn Aly Al
Karabisy(248H).
E. Kitab-kitab yang di susun
mengenai perawi-perawi dalam kitab-kitab tertentu.
Diantara kitab yang menerangkan
perawi-perawi Al Bukhory,karangan Ahmad Ibn Muhammad Al Kalabadzy(398H),Dan
kitab yang menerangkan kitab perawi muslim ,Karangan Ibn
Manjaweh(428H).Diantara kitab yang mengumpulkan,perawi-perawi dalam kitab enam
ialah : Kitab Abu Muhammad Abdul Ghany Al Maqdisy(660H),kitabnya bernama Al
Kamal kitab tersebut di bersihkan oleh Al Mizzy(742 H),kemudian kitab-kitab
tersebut di bersihkan lagi oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya Tahdzibut Tahdzib.
F. Kitab-kitab yang menerangkan
tanggal-tanggal wafatnya Muhaditsin,kitab ini di tulis oleh Abu Sulaiman
Muhammad Ibn Abdillah.
G. Kitab-kitab yang menerangkan
nama-nama, kuniah-kuniah dan laqab-laqab.yanh menulis kitab ini adalah:
·
Adz
Dzahaby(kuniah)
·
Abu
Bakar Asy Sirazy(laqab)
·
Abu
Bakar Ahmad Al Katib(nama)
H. Kitab-kitab yang menerangkan
penghafal yang rusak fikiran dikala telah tua dan yang menulis kitab ini ialah
Al Hazimy.
v
Ta’rif
dan Sejarah Fanul Mubhammat
Fanul Mubhammat merupakan ilmu
yang dengan dia di ketahui nama orang-orang yang tidak di sebut namanya di
dalam matan , atau di dalam sanad.
Diantara yang menyusun kitab ini
,Al Katib Al Baghdady, Kitab Al Katib diringkaskan dan di bersihkan oleh An Nawawy dalam kitab Al Isyarat ila Bayani
ismail Mubhammad. perawi-perawi yang
tdak tersebut namanya dalam sahaih Bukhory di terangkan dengan selengkapnya
oleh Ibnu Hajar Asqallany dalam
Hidayatus Sari Muqaddamah Fathul Bari.
v Ilmu Ilal Al-Hadits
Ilmu ini membahas tetentang sebab-sebab tersembunyinya
yang dapat merusak keabsahan suatu hadits. Misalnya memuttasilkan hadits yang
mungkati’, memarfu’kan hadits yang maukuf dan sebagainya. Dengan demikian
menjadi nyata betapa pentingnya ilmu ini posisinya dalam disiplin ilmu hadits.
Semua ini bila di ketahui maka dapat merusak
kesahihan hadist.ilmu ini semulia mulia ilmu yang berpautan dengan hadist dan
sehlus-halusnya.tak dapat di ketahui penyakit-penyakit hadist melainkan oleh
ulama yang mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang martabat-martabat perawi
yang mempunyai makalah yang kuat terhadap sanad dan matan-matan hadist.
Diantara para ulama yang menulis
ilmu ini adalah: Ibnul Madiny (234H),Ibni Aby
Hatim(327H) Kitab beliau ini
sangat baiknya di namai :Kitab Ilalil Hadiats. Dan di antara yang menulis kitab
ini pula ,Al Imam Muslim(261H) ,Ad Daraquthny(375H) dan Muhammad ibn Abdillah
Al Hakim .
v
Ta’rif
dan Sejarah ilmu Gharibil Hadist
Ilmu gharibil
hadist ialah: Ilmu yang menerangkan makna kalimat yang terdapat dalam matan
hadist yang sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum.
Sesudah berlalu masa sahabat
,yakni abad pertama ,dan paraTabi’in pada tahun 150 H Mulailah bahasa arab yang
tinggi yang tidak di ketahui lagi oleh
umum,satu-satu orang saja lagi yang mengetahuinya .oleh karena itu berusahalah para ahli mengumpulkan kata-kata
yang di pandang tak dapat difahami oleh umum dan kata-kata yang kurang terpakai
dalam pergaulan sehari-hari dalam suatu kitab dan mensyarahkannya.
Menurut sejarah yag mula-mula
berusaha dalam bab ini ialah:Abu Ubaidah Ma’mar ibn Ali Mutsanna (210 H) ,
Kemudian usaha itu di luaskan lagi oleh Hasan Al Maziny (204 H).Usaha
beliau-beliau ini berlaku di penghujung abad kedua hijrah.
Diawal abad ketiga hijrah
berusahalah Abu Ubaid Al Qasim ibn Sallam(224 H) menyusun kitabnya yang
terkenal dalam ilmu Gharibil Hadist, yang di usahakan dalam tempo 40
tahun.kitabnya mendapat sambutan dari masyarakat sehingga datang masanya ibnu
Qutaibah Ad Danury(276 H) ,beliau menyusun kitabnya yang terkenal pula.
Maka dengan terdapat dua kitab
itu terkumpullah sebagian esar dari kata-kata yang gharib sesudah itu berusaha
pula beberapa ahli sehingga sampai kepada masa Al Khaththaby(378H),beliau
menulis kitabnya yang terkenal, Dan setelah selesai kitabnya itu terdapatlah
tiga induk kitab bagi segala kitab Gharibil Hadist. Kemudian Abu Ubaid Ahmad
ibn Al Harawy(401 H) menyusun kitabnya dengan mengumpulkan antara Gharibil Qur’an dan Gharibil Hadist.Setelah
itu berusaha pula Az Zumakhsyary menyusun kitabnya yang di namai Al Fa’iq
.Kitab ini tinggi nilainya dan disusun secara abjad.
Sesudah itu bangun pula Abu Bakar
Al Ashbahany(581H)Menyusun kitabnya dengan mengikuti sistim Al Harawy.Kemudian
datanglah Ibnul Atsier (606H) Lalu menyusun kitabnya An Nihayah.Kitab inilah
sebesar-besar kitab Gharibil Hadist yang terdapat dalam masyarakat islam.kitab
ini diikhtisarkan oleh As Sayuthy(911H) dalam kitabnaya yang dinamai Ad Durrun
Natsir.kiranya kitan An Nihayah itu mencukupi bagi seorang di dalam mempelajari
arti kata-kata yang sukar dan ganjilyang terdapat dalam matan-matan hadist
v
Ta’rif
dan Sejarah ilmu Nasikh wal Mansukh
Ilmu Nasikh wal
mansuk ialah: ilmu yang menerangkan hadist-hadist yang sudah dimansukkhan dan
yang menasikhkannya.
Apabila didapati suatu hadist yang
maqbul,sejahtera dari perlawawanan dinamailah hadist tersebut muhkam ,dan jika
dilawaninya oleh hadist yang sederajatnya tapi mungkin tidak dikumpulkan dengan
tidak sukur ,maka hadist itu dinamakan Mukhtaliful Hadist.jika tak mungkin
dikumpul dan diketahui mana yang terkemudian ,maka yang terkemudian itu dinamai Nsaikh dan yang terdahulu di namai Mansukh
Banyak para ahli yang menyusun
kitab-kitab Nasikh dan Mansukh ini .
Diantaranya
,Ahmad ibn Ishaq Ad Dienary(318H),Muhammad
ibn Bahar Al Ashabany(322H),
Ahmad ibn Muhammad An Nahhas(338H),Dan sesudah itu beberapa ulama lagi
menyusunnya ,datanglah Muhammad ibn Musa Al Hazimy(584H) menyusun kitabnya yang
dinamai : Al I’tibar Kitab ini mudah diperoleh.Kitab I’tibar itu telah di
ringkas Oleh Ibnu Abdil Haq(744H)
v
Ta’rif
dan sejarah ilmu Asbabyi Warudul Hadist
Ilmu
Asbabi Warudul Hadist ialah:
Ilmu
yang menerangkan sebab-sebab nabi menuturkran sabdanya dan masa-masa nabi menuturkan
itu.
Ilmu ini penting diketahui karna
ilmu ini menolong kita dalam memahamkan hadist, sebagai ilmu Asbabin Nuzul menolong kita dalam memahamkan Al Qur’an .
Ulama
yang mula-mula menyusun kitab ini yang ada kitabnya dalam masyarakat ialah Abu
Hafash “Umar Ibn Muhammad yang terkenal dengan nama ibnu Hamzah Al
Husainy(1120H),dalam kitabnya Al Bayan Wat Ta’rif yang telah di cetak dalam
tahun 1329 H.
v
Ta’rif dan sejarah ilmu Talfieqiel Hadist.
Ilmu talfieqiel Hadist ialah: Ilmu yang membahas tentang cara mengumpulkan
antara hadist-hadist yang berlawanan lahirnya.
Dikumplkan itu adakala dengan
mentakhsihiskan yang amm aau mentayidkan
yang mutlaq ,atau dengan memandang banyak kali terjadi.0
Ilmu ini dinamai juga dengan Ilmu Mukhtaliful Hadist.Diantara para ulama
besar yang berusaha menyusun ilmu ini ialah: Al Imamusy Syafi’y(204H), ibnu
Qutaibah (276H), Ath Thahawiy(321H),dan Ibnul Jauzy(597H).Kitabnya bernama At
Tahqiq kitab ini telah disyrahkan oleh
Al Ustadz Ahmad Muhammad Syakir dan baik sekali nilainya.
DAFTAR ISI
BAB
I Kata Pengantar.........................................................................................................
BABII
Pembahasan............................................................................................................
1.Cabang-cabang
ulumul hadist........................................................................................
Ilmu
dan sejarah jahri wat
Ta’dil....................................................................................
kitab-kitab
jarah wat Ta’dil.............................................................................................
Ta’rif
dan sejarah Fanul
Mubhamt..................................................................................
ilmu
Ilalil hadist...............................................................................................................
Ta’rif
dan sejarah gharibil
Hadist...................................................................................
BAB
III
Kesimpulan
. Pengertian Ulumul Hadits
Ilmu Hadits,
yakni ilmu yang berpautan dengan hadits, banyak ragam macamnya Secara garis besar ilmu-ilmu hadits dapat
dikaji menjadi dua, yaitu Ilmu Hadits Riwayat (Riwayah) dan ilmu hadits Diroyat
(Diroyah).
Ilmu hadits
Riwayah ialah ilmu yang membahas perkembangan hadits kepada sahiburillah, Nabi
Muhammad SAW. Dari segi kelakuan para Perawinya, mengenai kekuatan hapalan dan
keadilan mereka dan dari segi keadaan sanad.
Ilmu hadits riwayah ini berkisar pada bagaimana
cara-cara penukilan hadits yang dilakukan oleh para ahli hadits, bagaimana cara
menyampaikan kepada orang lain dan membukukan hadits dalam suatu kitab.
Menurut
Sebagian Ulama Tahqiq, ilmu hadits Riwayah Ialah :
“ Ilmu
yang membahas cara kelakuan persambungan hadits kepada Shahibur Risalah,
junjungan kita Muhammad SAW. Dari sikap para perawinya, mengenai kekuatan
hafalan dan keadilan mereka, dan dari segi keadaan sanad, putus dan
bersambungnya ”, dan yang sepertinya.
Ilmu Hadits Diroyah ialah :
“ Ilmu
yang membahas makna-makna yang difahamkan dari lafal-lafal Hadits dan yang dikehendaki dari sesuatu lafal dan
kalimat, dengan bersandar kepada aturan-aturan (Kaidah-kaidah) Bahasa Arab dan
kaidah-kaidah agama dan sesuai dengan keadaan Nabi SAW ”.
Adapun Ilmu
Hadits Diroyah ini ada sebagian yang menyebutnya dengan Ilmu Mustahalah Hadits
Sebagai mana di sebutkan dalam kitab “Manhaj Dzawin Nadzhar”.
Kebanyakan
para ulama Menta’rifkan Ilmu hadits Riwayah dan Dirayah, sebagai Berikut :
1. Hadits
Riwayah
Ilmu hadits Riwayah ialah : Suatu
ilmu untuk mengetahui sabda-sabda Nabi, Perbuatan Nabi, Taqrir-Taqrir Nabi dan
Sifat-sifat Nabi SAW.
Maudlu’nya
(Objeknya) ialah Pribadi Nabi, yakni : Perkataan, Perbuatan, Taqrir dan
sifatnya, Karena hal-hal inilah yang dibahaskan kedalamnya.
Ilmu Hadits Diroyah
Ilmu hadits
Diroyah adalah : Suatu ilmu untuk Mengetahui Keadaan Sanad dan matan dari
jurusan diterima atau ditolak dan yang bersangkutpaut dengan itu.
Maudlu’nya (Objeknya) ialah mengetahui segala
yang berpautan dengan pribadi Nabi, agar kita dapat mengetahuinya dan
memperoleh kemenangan Dunia Akhirat.
KESIMPULAN
Ilmu Hadits, yakni ilmu yang berpautan dengan hadits, banyak ragam
macamnya Secara garis besar ilmu-ilmu
hadits dapat dikaji menjadi dua, yaitu Ilmu Hadits Riwayat (Riwayah) dan ilmu
hadits Diroyat (Diroyah).sedangkan
cabang-cabang ulumul hadist adalah pembagian-pembagiannya dimana dalam diroyah
itu untuk mengetahui keadaan sanad
MAKALAH ULUMUL HADIST
CABANG-CABANG ULUMUL
HADIST
OLEH:
DINI
KUSWANTI
RONY
TITIAN
WINDA
SARI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGRI(IAIN)
MATARAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar