LIFE
STYLE (GAYA HIDUP)
PENGARUH
DAN TANTANGAN TV DALAM
MASYARAKAT
O
L
E
H
DINI
KUSWANTI
NIM:15.3.12.1.049
KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
MATARAM
2012
Sketsa Pertumbuhan Televisi: Antara
Peluang bisnis dan Tantangan masyarakat
Memasuki
penghujung dasawarsa 1990-an ,kita seolah diserbu disetiap penjuru waktu oleh
berita ,hiburan atau informasi yang mengalir begitu saja dari berbagai
media.perkembangan teknologi komunikasi yang demikian canggih dan serba
meliputi , akhirnya menggiring kita ke abad informasi.dalam perkembangannya
,ternyata televisi menuai pro dan kontra karena sebagian masyarakat desa
menganggap bisa memicu pola konsumerisme diakibatkan karena dampak tayngan
iklan terlebih lagi sekarang langit kita bukan saja menjadi markas satelit
penyiaran domestik , melainkan juga menampung
banjir informasi yang mengalir bersamaan dengan stelit-satelit asing
yang beroprasi guna melayani pemirsa.Masyarakat kita tidak hanya menerima
kehadiran TVRI,ANTV,RCTI,SCTV INDOSIAR,TPI,tetapi juga CNN,ESPN,HBO(yang dimana
semua cennl tersebut bermarkas di Amerika Serikat),STAR TV (dihongkong),dan
lain sebagainya.Apalagi dengan memiliki antena prabola yang harganya semakin
murah,dan siaran TV swasta yang tanpa dekoder,membuat hampir semua penyaiaran
bisa dinikmati di rumah.
Munculnya
berbagai siaran televisi domestik dan asing yang datang dari berbagai penjuru
dunia,tentu saja dapat menimbulkan dampak besar.industri hiburan justru semakin
marak terlihat,khususnya film dan sinetron .budaya masyarakat pun bakal terus
diguncang perubahan nilai dan norma,selanjutnya masalah lain yang sering
mendapat sorotan tajam adalah impresi kekerasan dilayar TV.Sejauh mana
berita-berita kekerasan di TV Mempengaruhi tindak kekerasan khalayaknya.
Televisi itu bak dua sisi mata uang,
bisa memiliki manfaat namun juga mudarat. Di satu sisi menjadi sumber ilmu
pengetahuan, namun di sisi lainnya berpotensi memberikan kerugian bagi
perkembangan anak.Karena itu soal pro kontra Acara televisi sering menjadi buah
bibir dikalangan masyarakat dewasa karena acara-acara “sensasi TV”, Sebenarnya
bukan hanya soal pertentangan antara kelompok moralitas atau realis melainkan
sebagai pertentangan antara daya-daya halus yang mengendalikan logika.Dalam
sejarahnya ,media bisa berakibat positif dan negatif.Ambillah contoh kolerasi
perkembangan media dengan demokrasi.yang jelas potensi untuk tumbuhnya
demokratisasi menjadi lebih besar dengan adanya media massa,termasuk media
elektronuik yaitu televisi, akan tetapi itu semua membutuhkan prasyarat salah
satunya adalah beragamnya bentuk isi.
Dalam kesempatan kali ini saya akan mencoba
menuliskan tentang pengaruh TV itu sendiri di dalam kehidupan bermasyaarakat,
bagaimana perubahan gaya hidup yang terjadi ketika siaran televisi sudah
menjadi mendunia akibat budaya pop,lebih mengacu ke negatif atau malah ke sisi
hal yang positif karena media ini tidak lepas dari kedua hal tersebut dan
disini saya akan mencoba mengkaji.
Ketika
Televisi di anggap menjadi nomer satu
Sekarang
sebenarnya TV sudah menjadi the first ,dan menjadi agama masyarakat industri,
artinya oang sudah mulai belajar hidup dari TV ,anak-anak bahkan dewasa ini
banayak belajar dari TV yaitu tentang cara hidup ,berpakain dan berjalan ini
disebabkan hampir semua kegiatan kehidupan mereka dijadwali dan diatur oleh
pesan-pesan TV , Dalam penilain saya sebagian anak-anak dan remaja bahkan orang
tua sekalipun mengubah cara tidur mereka setelah TV hadir .Karena mereka harus
menonton acara film terakhir di TV yang menarik mereka bisa tidur kira-kira
pukul 01;00 bahkan ada yang sampai pukul 02:00 malam untuk menyaksikan acara
kesayangan mereka akibatnya mereka pergi ke sekolah atau bekerja lebih siang .
Di masyarakat indonesia TV yang
pertama kali hadir ialah TVRI saja , efek Tv ini tidak terlalu besar dengan alasan .pertama,waktunya
terbatas pada malam hari saja ,yang kedua acaranya kurang menarik , Namun
dengan kehadiran TV swasta efek TV sangat sukar untuk kita ramalkan ,sebab
disamping terjadinya penjadwalan ulang kegiatan sehari-hari,seperti apa yang
saya katakan tadi terjadi, apa yang dikatakan oleh para komunikasi disebut
Displacement effect,Artinya orang mengganti beberapa kegiatan dengan menonton
TV jadi anak-anak yang seharusnya belajar,mengaji dan membaca buku sekarang
lebih memilih untuk menonton TV karena semakin banyak acara yang di tawarkan oleh televisi itu sendiri yang
dikemas dengan lebih menarik misalnya dikalangan anak-anak siaran yang lebih
disukai yaitu acara kartun dan itu terus-terusan di putar sehingga anak-anak
malas untuk pergi mengaji bahkan hanya
untuk sekedar membaca , tak jauh beda dalam kalangan remaja mereka lebih
cenderung menonton percintaan dan hal-hal yang berbau romantis baik di cenell
TV swasta maupun Asing para remaja bukan hanya sekedar menonton tapi bahkan
sudah mulai meniru artis yang mereka anggap mereka senangi dan proses itu di
sebut dengan pengimitasian diri, baik cara berpakain atau bahkan cara berjalan,dan
setelah proses imitasi itu terjadi maka orang cenderung ingin menjadi sama dengan artis idola mereka atau sering
kali disebut dengan nama identifikasi yaitu proses seseorang yang cenderung
ingin sama seperti artis idolanya bukan hanya dalam segi berpakain dan cara
berjalan melainkan gaya rambut ,style,
apa yang disenangi sang idola dan
semua yang dilakukan oleh sang idola akan diikuti demi menjadi sama.
Makin banyak TV hadir ditengah
keluarga ,maka makin sedikit waktu yang mereka pergunakan untuk membaca buku ,dan memang boom TV kita
hadir ditengah budaya membaca yang belum mapan
diindonesia sebenarnya kita belum memasuki kebiasaan membaca surat kabar
.surat kabar itu belum begitu mapan ditengah-tengah masyarakat kita dilihat
dari jumlah oplah dan sebagainya.kemudian dengan datangnya TV ,kebudayaan
membaca dengan serta merta terpotong dan ini termasuk bagi anak-anak , saya
sendiri sempat mengalami kesulitan untuk membiasakan kebudayaan membaca itu
sendiri.tetapi bagi orang-orang dewasa ,TV mempunyai satu keistimewaan yaitu
mampu menyajikan informasi yang cepat dan menarik. Namun dalam keistimewaan itu
terdapat kelemahan ,yakni informasi dalam TV bersifat dangkal.
Mengenai perbedaan porsi informasi
,hiburan ,dan pendidikan sebenarnya klasifikasi ini sangat sulit untuk kita
pertahankan secara ketat sebab dalam hiburan itu sendiri ada juga informasinya
,bahkan iklan itu dibuat bersifat hiburan agar menarik,namun pada saat yang
sama iklan juga mengandung informasi bila kita bagi-bagi secara kasar TV-TV
swasta lebih menekankan kpada hiburan dan kita masyarakat yg masih kondisi
membacanya mapan terpengaruh oleh hal-hal yang berbau hiburan sebagai akibatnya
kita terpedaya oleh acara-acara yang ada dalam hburan itu.
Pengaruh televisi dalam kehidupan
Masyarakat
Untuk mengetahui pengaruh tayanganan
film-film pada perilaku masyarakat,saya kira kita tidak bisa menyatakan secara
langsung karenanya memerlukan penelitian,akan tetapi sejauh yang saya tahu dari
hasil penelitian di negara-negara lain, berbagai perilaku kita yang sekarang
ini sudah berpola terhadap perilaku
film-film barat.Contoh yang sangat sederhana saja ,gerakan-garakan tubuh kita
sudah mengikuti pola yang mereka lihat pada bintang-bintang film di TV jadi
secara perlahan tapi pasti orang sekarang disosialisasikan pada budaya
barat.memang tidak semua film barat itu
berdampak negatif , yang positif juga ada , tapi sejauh ini yang saya lihat
ternyata film-film sekarang jumlahnya sudah jauh lebih banyak daripada dahulu
,beberapa penelitian menunjukkan dalam siaran yang di tayangkan dalam
film-filem barat yang berhubungan dengan seks itu mempunyai pengaruh yang tidak
menguntungkan baik bagi anak-anak , remaja, dan dewasa karena itu salah satu
tayangan yang bisa merusak moral masyarakat dan selain itu jika film-film
seperti itu terus-menerus diputar itu akan berdampak negatif bagi bangsa itu
sendiri karena bisa memudarkan jati diri bangsa sebenarnya kita juga bisa
membeli program-program yang bagus dan bersifat mendidik dari luar negri tapi mengapa
sekarang kita memilih program-program yang nilai edukatifnya lebih rendah?Saya
kira ini ada kaitannya dengan masalah pasar mungkin ada beberapa asumsi bahwa
program-program yang bersifat edukatif ini ini tidak akan memperoleh penonton
dan kalau tidak memperoleh penonton.dalam pengalaman didunia barat counter
coulture ini umumnya gagal tapi dibeberapa tempat bangkitnya fundamentalisme
agama khususnya fundamentalisme islam di beberapa negara islam kebanyakan
karena terdorong oleh TV juga .disamping itu TV juga menawarkan perubahan yang
terus menerus itu menimbulkan ketidakpastian dan pada saat seperti itu orang
mengalami setres.kita juga bisa melihat pengaruh TV pada pendidikan
politik.dari segi politik misalnya ,seperti yang udah terjadi di masyarakat ada
kecendrungan masyarakat melihat seakn akan tahu banyak tentang situasi
politik padahal yang mereka ketahui
hanya sedikit jadi dalam politik mereka lebih memperhatikan orang ketimbang
isu.televisi merupakan sarana yang paling ampuh dalam menyeret masyarakat kearah
manapun telah banayak diungkap bagaimana perubahan sikap secara drastis
termasuk pola pikir ,gaya hidup,dan perilaku mereka gara-gara pengaruh televisi.
Contohnya: seseorang anak remaja di
daerah tasikmalaya masuk masjid untuk menunaikan solat isya dengan mengenakan
kalung salib besar dan ketika ditegur bahwa salib itu lambang kristen ia
membantah dan menjawab bagi kami ini adalah lambang salib itu menggambarkan
“metal” inilah salah pengaruh dari televisi remaja cepat terpengaruh oleh
hal-hal yang seperti itu karena kebanyakan menonton dan akhirnya remaja itu
sndri terseret arus dampak negatif tv tersebut.
Televisi dalam kehidupan Masyarakat sangat
mempunyai pengaruh yang sangat luar biasa.Walaupun televisi itu benda mati,
namun televisi bisa mempengaruhi kehidupan dibeberapa Negara bahkan semua
Negara termasuk Indeonesia.Pengaruhnyatidak hanya dirasakan pada orang muda saja
tetapi hampir semua kalangan manusia memerlukan televisi Hampir semua kehidupan
keluarga membutuhkan televisi.
Televisi
dan Daya Tariknya
TV memang
mempunyai daya tarik yang sangat kuat, karena banyak Masyarakat yang betah berjam-jam di depan layar TV.
Apalagi kalau mengetahui jadwal di TV, masyarakat akan merasa rugi jika
meningalkan tayangan tersebut. Selain itu televisi juga mempunyai berbagai
operator atau gelombang/ saluran televisi yang mempunyai jadwal yang berlainan,
sehingga kalau dilihat merasa tidak membosankan sama sekali. Selain banyaknya saluran
juga banyaknya televisi yang bagus atau banyaknya jenis televisi. Dari berbagai
model televisi tersebut didalam keluarga merasa tertarik untuk membeli jenis
model yang di sukainya.Beberapa hal yang membuat kalangan masyarakat tertarik
terhadap televisi adalah sajianTVtersebut;
Berbagai informasi dan aktul entah dari dalam negri maupun dari manca Negara. Iklan-iklan yang diberikan atau disajikan yang berupa bentuk adegan-adegan dan bentuk –bentuk yang lucu, seperti pada penayangan motor Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh Komeng sampai Komeng terbang yang mengunakan gaya cepat sekali, sehingga membuat para warga penasaran dan membelinya. Hiburan-hiburan seperti; musik, film, komedi dan lainnya. daya pikat TV bertambah dengan penyajian film-film seri atau bersambung, apalagi jika bersambungnya itu pada waktu yang membuat penasaran sekali, maka keluarga atau yang melihatnya akan berusaha melanjutkan kembali tayangan tersebut .
Berbagai informasi dan aktul entah dari dalam negri maupun dari manca Negara. Iklan-iklan yang diberikan atau disajikan yang berupa bentuk adegan-adegan dan bentuk –bentuk yang lucu, seperti pada penayangan motor Yamaha Jupiter yang dikendarai oleh Komeng sampai Komeng terbang yang mengunakan gaya cepat sekali, sehingga membuat para warga penasaran dan membelinya. Hiburan-hiburan seperti; musik, film, komedi dan lainnya. daya pikat TV bertambah dengan penyajian film-film seri atau bersambung, apalagi jika bersambungnya itu pada waktu yang membuat penasaran sekali, maka keluarga atau yang melihatnya akan berusaha melanjutkan kembali tayangan tersebut .
DAFTAR PUSTAKA
Judul : BERCINTA dengan TELEVISI
Editor : DEDDY MULYANA, IDI SUBANDI IBRAHIM
Penerbit : Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya,
1997
Cetakan : Pertama, 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar